2/23/2017

Catatan Seorang Sahabat Ilusi

Tulisan ini sama sekali tidak mengarah kepada sesuatu (seseorang) secara spesifik, walau jujur ada beberapa pihak yang muncul di dalam pikiran gw ketika menulis ini.

Kasar rasanya ketika diri kita menyalahkan orang lain akibat kerapuhan prinsip yang dulu kuat kita jaga. Banyak pengalaman yang menjadikan prinsip itu sendiri "tergusur" dan pada saat tertentu, muncul pikiran kalau "Bodoh sekali saya melanggar sumpah masa lalu." Ya, itu perasaan yang gw harap bukan gw aja yang merasakan, membangun prinsip yang terstruktur tapi dalam satu kedipan mata, prinsip itu rubuh.

Kehilangan prinsip, seperti kehilangan tujuan hidup. Gw memilih untuk menyendiri dan menjauhkan diri dari orang-orang, bukan berniat sesuatu yang buruk tapi lebih ke arah menenangkan diri. Ketika gw kehilangan satu prinsip, keyakinan gw untuk menjaga prinsip-prinsip lainnya pun ikut ambyar. Disitu perasaan "ingin selimutan sepanjang hidup" muncul.

Banyak prinsip bodoh yang gw terapkan selama beberapa tahun terakhir, salah satu yang masih bertahan adalah prinsip bahwa gw gamau kalah dengan lain. Kalau ada yang udah merasa akrab dengan gw pasti bisa merasakan hal ini. Mau teman baik atau bukan, gw gak 100% rela melihat ada yang lebih baik dari gw. Bukannya jahat, tapi gw gak suka merasa tertinggal, rasa takut akan di hina kemudian hari lebih besar di banding apa pun. Gw harus punya sesuatu yang bisa dibanggakan, itu hukumnya mutlak. Memang egois, tapi apalah artinya karena memang itu salah satu sifat dasar manusia bukan?

Sampai detik ini gw masih mencari cara supaya bisa memperkokoh pertahanan peti besi prinsip-prinsip. Cukup berat untuk mengakui, bahwa rusaknya beberapa prinsip karena orang-orang terdekat. Kombinasi pengalaman, cara kita melihat sesuatu, cara kita menjalani hubungan dengan orang-orang menurut gw salah satu faktor menguapnya prinsip itu sendiri. Tentu ada faktor lain, dalam hidup gw yaitu, pikiran bahwa "Sudah lah lupakan saja prinsip tersebut, yang kemaren aja gagal lo pertahanin". This is because I am (and always be) a negative-thinker.

CHEER UP BRO

Kadang membiarkan lebih baik di banding memperbaiki. Beberapa hal lebih baik dibiarkan rusak. Beberapa hal lebih baik digantikan. Itu lah beberapa contoh kecil yang merusak kelestarian taman prnsip gw. Mencoba mereboisasinya tetapi gw masih belum menemukan pihak yang ingin bekerja sama. Di jaman serba digital ini, manusia tetap makhluk sosial kan? Sadar akan rasa dipedulikan dan disayangi, tetapi kadang rasa-rasa itu hanya terasa ketika sedang mempertahankan sesuatu, bukan seseorang. Prinsip dibangun untuk membangun seseorang, bukan sesuatu. Prinsip dibuat untuk menunjukan bagaimana cara pandang seseorang. Prinsip yang kuat pastinya akan menghasilkan seseorang yang kuat.

Tolong saya, jangan hancurkan saya.






Was written on the 3rd week of February 2017.